Selasa, 05 Februari 2013

MIN PUCANGSIMO JOMBANG MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA

Sekolah berbudaya lingkungan atau biasa dikenal Adiwiyata saat ini marak menjadi bahan diskusi dan isu global. Bahkan, banyak lembaga-lembaga formal maupun nonformal untuk menjadi program seksi. Hal itu dikarenakan bumi kita semakin rusak lingkungan, karena tempat kita berada sudah tak lagi memberikan rasa nyaman. TAK jarang banyak sekolah-sekolah sekarang berlomba-lomba peduli membantu mengembalikan bumi ini menjadi hijau. Salah satunya adalah kampanye membudayakan sekolah-sekolah peduli lingkungan. Nah, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Pucangsimo Kabupaten Jombang ternyata memiliki kesadaran tinggi memajukan sekolahnya di sektor penyelamatan lingkungan. Mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan merupakan komitmennya dengan mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktivitas sekolah. Misalnya tampilan fisik sekolah ditata secara ekologis dan pro lingkungan. Sehingga di sekolah itu terlihat rindang dengan banyaknya tanaman dan bunga, serta membudayakan membuang sampah dengan cara memilah sampah kering, basah dan sampah logam, jadinya di lingkungan sekolah berjiwa dan hidup sehat. Kepala MIN Pucangsimo Kab. Jombang, Hj. Saadatul Athiyah menuturkan, niat menjadikan Madrasah peduli terhadap lingkungan (Adiwiyata) menjadi dambaanya sejak menjadi kepala madrasah dari dulu. Dengan keadaan yang ada sekarang ini tidak menyurutkan niatnya terus berkarya dan menjadikan madrasah yang berwawasan lingkungan. Meski terbilang baru menjadi kepala MIN Pucangsimo, namun dirinya lagi-lagi berhasil mengubah kondisi sekolahnya menjadi rindang, sejuk, sehat dan indah. "Kita memang sangat peduli terhadap lingkungan salah satunya adalah membudayakan siswa dan para guru pro lingkungan. Kalau sekolah kita rindang dan indah serta peduli lingkungan, maka kita bisa membantu mengurangi pencemaran lingkungan dan kita menjadi sehat," tutur Hj. Saadatul Athiyah (Bu Atik). Ibu Atik memaparkan, pemberian pengetahuan dan pembentukan kesadaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat dirasa sangat efektif, ketika dilakukan pada siswa sejak di bangku sekolah dasar. Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan agar tercipta proses pembelajaran yang bermutu. Misalnya membuang sampah pada tempatnya sesuai jenis sampahnya, merawat dan menjaga tanaman, bahkan menyiram tanaman setiap hari. Sehingga lanjut Bu Atik, seluruh siswa maupun para guru merasa memiliki terhadap kondisi di lingkungan sekolah. Tidak hanya itu, budaya hidup berwawasan lingkungan di sekolah bisa dibawa dan dibiasakan di rumah masing- masing. Program Adiwiyata salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Tujuan program Adiwiyata yaitu menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah sebagai tempat pembelajaran dan penyadaran siswa dan para guru, sehingga di kemudian hari sekolah itu dapat turut bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. "Jadi, wawasan kita tak hanya menjadikan sekolah rindang dan sejuk serta indah. Namun, kita harus punya program dan aktivitas pendidikan mengarah kepada kesadaran dan kearifan terhadap lingkungan hidup," paparnya. Dikatakan lagi, sekolah Adiwiyata merupakan tujuan yang prioritas sehingga mampu memberikan percontohan. "Program Adiwiyata ini juga mendukung program pemkab Jombang. Sehingga Jombang menjadi daerah yang juga concern terhadap lingkungan. Kami pun siap menjadikan sekolah ini menjadi sekolah Adiwiyata, karena hampir indikatornya sudah kami siapkan,"jelasnya. Lebih jauh ia mengungkapkan, MIN Pucangsimo Jombang ini tak hanya memberikan wawasan lingkungan dan membudayakan hidup pro lingkungan. Namun, Madrasah ini juga dilengkapi ruangan khusus Unit Kesehatan Siswa (UKS). meskipun Ruangan masih dalam tahap penelesaian, tapi memiliki sejumlah peralatan medis dan obat-obatan penanggulangan sementara. Beberapa siswa pilihan pun dilatih menjadi dokter, perawat dan tim medis cilik. Mereka pun diberi pelajaran khusus terkait kesehatan. Pembina UKS, Suhartini mengatakan, sejumlah siswa yang dijadikan tim medis cilik mendapat penyuluhan khusus dari Puskesmas Kec. Bandarkedungmulyo terkait bantuan medis sementara jika ada salah seorang temannya mengalami gangguan kesehatan. Misalnya jatuh arena bermain, tiba- tiba sakit. "Meskipun masih sekolah dasar mereka mendapat ilmu pengetahuan tentang medis, misalnya memberikan pertolongan pertama kepada temannya yang sakit. Mereka juga selalu intensif mendapat pengarahan dari pihak petugas puskesmas,"tutur Suhartini. (Arif Kurniawan)